Bismillahirrahmaanirrahimi

Terimakasih karena saudara/i telah mengunjungi blog saya

Sabtu, 27 Februari 2010

SAAT MEMILIH CINTA

SAAT MEMILIH CINTA
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Rabbi Lindungilah hambaMu yang hina ini dari cinta palsu. Cinta adalah fitrah yang Engkau turunkan pada kami agar kami dapat berkasih sayang kepada siapapun karena Engkau, bukan untuk menduakan Engkau dengan memberikan cinta kepada selain Engkau. Pantaskah hambaMu yang mengaku mencintai Engkau tapi masih mencintai yang lain.
Ya Rabbi Engkau turunkan cinta untuk kami agar kami menyayangi sesama, orang tua kami, saudara – saudara kami, anak yatim, dan Rasul-Mu hanya karena Engkau semata tapi hamba-Mu yang hina ini pernah mencintai bukan karena Engkau. Aku mengaku mencintai Engkau diatas segala – galanya tapi kenyataannya aku lebih mementingkan manusia yang tak pantas aku tinggalkan perintah-Mu karenanya.
Saat hujan deras ataupun panas terik menyengat tak lagi kuhiraukan demi manusia. Akupun pernah meninggalkan shalat karenanya, sering terlambat atau bahkan tak masuk kajian hanya demi cinta palsu. Seakan diri ini sudah tak berarti lagi karena cinta palsu yang takkan pernah membawaku pada kebahagiaan. Saat ku tersadar, ku berdoa dalam hati kecilku “Ya Allah andaikan rasa cinta ini kuberikan padaMu saat panas atau hujan dalam sikon apapun tak menghalangiku untuk menjalankan perintahMu, beribadah padaMu dan taat pada-Mu”.
Ya Allah Engkau memang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang sehingga Engkau mau melepaskan cinta semu yang selama ini menjeratku dan menjadi tabir bagi cinta sejatiku padaMu Ya Rabbi.
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar. Maha suci Engkau, segala puji hanya bagi Engkau, Engkau Maha Besar. Tiada Tuhan yang patut disembah dan dicintai dengan sepenuh hati melainkan Engkau yang RidhoMu selalu diharapkan seluruh mahkluk didunia ini.
Engkau melarang kami pacaran tapi hambaMu yang dhaif ini melakukannya dan menganggap hal itu dosa kecil tak berarti pada hal pacaran adalah pintu gerbang menuju perzinaan. Pacaran menghalalkan menyentuh, memegang, memiliki, membelai meski belum memiliki dengan perintahMu yaitu dengan pernikahan, bahkan sampai mencium, memeluk dan menyebar banyak fitnah, yang senua itu Engkau melarangnya, apalagi yang sampai perzinaan, mendekatinya pun sudah termasuk dosa yang merupakan langkah awal menuju dosa besar. Masih pantaskah kami mengaku hamba-Mu yang mencintaiMu, yang lebih mencintaiMu diatas segala-galanya , tapi menduakanMu dengan cinta palsu, lebih – lebih tidak merasa bersalah saat pacaran karena terkena / terjerat tipu daya dunia. Yang jelas – jelas pacaran itu Engkau larang. Jika kami beralasan dengan pacaran justru agar kami lebih semangat dalam beribadah kepadaMu, maka setelah saya tersadar ternyata bukan lebih semangat tapi malah makin berkurang waktuku untuk mengingatMu. Dan jika seandainya aku semakin rajin beribadah ternyata riya’ menyelimuti yang mungkin dapat membuat apa yang aku lakukan sia-sia.
Bagi orang - orang yang sudah terjerat cinta palsu ini memang sulit lepas tapi jika dia mau merenung sejenak, karena merenung sejenak itu lebih baik daripada membaca 1000 tahun, cinta mana yang ia pilih, cinta palsu ataukah cinta sejati. Lebih memilih manakah antara menjalankan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi apa yang dilarang dengan kesenangan duniawi. Lebih memperturutkan hawa nafsu ataukah lebih memperturutkan perintah Allah Azza wa Jalla. Ataukah hati kita sudah membatu sehingga iman kita habis karena mata, telinga, dan hati kita sudah tertutup dari kebenaran yang nyata. Marilah kita semua kembali pada fitrah kita sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Semoga kita tidak lupa pada tujuan hidup kita yaitu untuk menyembah kepada Allah SWT. Semoga Allah memberikan rahmat, hidayah, inayah, dan taufik serta ampunan-Nya untuk kita semua. Semoga shalawat serta salam selalu tercurah pada junjungan kita nabi Muhammad SAW dan semoga syafaat beliau nabi Muhammad SAW diberikan pada kita semua. Dan semoga dengan ridho Allah SWT kita dapat diperkenankan memasuki surgaNya.

1 komentar:

  1. Sungguh jalan hidup manusia itu berliku2. Ujian, cobaan dan godaan selalu saja mengiringi langkah kita diantaranya tentang cinta hingga kita dihadapkan pada 2 pilihan. Cintanya atau cinta-Nya. Kisah diatas menceritakan tentang seseorang yang telah memilih Cinta-Nya. Lalu subhanallah jk Allah SWT sudah menjawab cinta hamba2nya maka Allah AWJ akan memudahkan semuanya. Cerita diatas mengambarkan laki2 yg begitu susah melupakan pacarnya tapi begitu indah Allah SWT mengaturnya shg stlh 1mgg putus am pacarnya ternyata mantan pacarnya malah jadian sama teman 1kamar 1kosnya silaki2 tadi. Alhasil silaki2 td Alhamdulillah dapat melupakan mantan pacarnya tadi sepenuhnya. Mungkin jika Allah SWT tidak mengaturnya demikian berjuta harapan masih akan membelenggu silaki2 td.

    BalasHapus