Bismillahirrahmaanirrahimi

Terimakasih karena saudara/i telah mengunjungi blog saya

Rabu, 17 Maret 2010

waktu itu

‘demi masa sesungguhnya manusia itu dalam kerugian kecuali orang – orang yang beriman dan beramal sholeh yang menasehati tentang kebenaran dan kesabaran”
Ingat! Lima perkara:
1. sehat sebelum sakit
2. tua sebelum muda
3. kaya sebelum miskin
4. lapang sebelum sempit
5. hidup sebelum mati

sungguh banyak sekali orang – orang yang kerugian karena banyak dalam kesehariannya tidak digunakan untuk bicara yang benar dan memberi support pada saudarannya agar sabar. Coba hitung berapa masa / waktu saja dalam sehari yang sanggup kita gunakan untuk bicara yang kebenaran dan kesabaran, berapa waktu yang kita gunakan untuk hal – hal yang sia – sia atau bicara yang sia – sia apalagi bicara yang tidak benar? Banyak mana antara waktu yang kita serahkan untuk Allah Azza waJalla dan yang kita gunakan untuk melalaikannya baik lalai dari mengingatNya maupun lalai terhadap perintahNya. Hisablah dirimu sebelum dirimu dihisab. Jika hasilnya negative kenapa kita masih berbangga terhadap diri kita? Apa yang sebetulnya kita banggakan? Apa kamu kira apa yang sudah kita lakukan itu sudah cukup?
Saat engkau sehat ingatlah saat engkau sakit begitu susahnya bangun mengambil air wudhu dan shalat tapi saat sehat meski mampu dan tidak susah tapi kita buat tidak mampu dan susah sendiri. Banyak harapan yang kita inginkan saat sakit tapi setelah sehat lupa dengan itu semua.
Selagi masih muda mari kita bersama – sama menegakkan dinullah (Agama Allah SWT) semoga kita termasuk diantara 1 dari 7 golongan yang dilindungi Allah SWT yaitu golongan orang yang menggunakan masa mudanya untuk Allah SWT, tidak terpangaruh dengan teman – teman mudanya yang malah memanfaatkan masa mudanya sebagai kesempatan untuk melalaikan perintahNya karena mengira ajalnya masih lama sehingga menunggu masa tua baru bertaubat pada hal Allah SWT belum tentu memberi umur panjang pada kita. Karena sesungguhnya kematian itu lebih dekat dari orang – orang terdekat kita. Teman setia kehidupan adalah kematian kemanapun kita pergi kematian selalu mengikuti dan lebih siap menghampirimu.
Dan ingatlah saat harta kita bisa kita sedekahkan segeralah bersedekah sebelum masa kita yang penuh dengan kecukupan hilang ditelan masa berganti kemiskinan. Dan peliharalah harta – harta kita dengan rajin – rajinlah beramal karena dengan beramal Allah SWT akan menambah rezeki kita sehingga kita tidak khawatir kehilangan harta kita dan jangan takut miskin gara – gara beramal, malah justru kita harus takut jika tidak beramal karena mungkin Allah SWT bisa mengambil harta kita karena kita tidak bersyukur dengan nikmat yang diberikanNya yang mengakibatkan kekikiran menyelimuti hati kita dan menimbulkan sikap sayang terhadap materi dunia bukan pemilik sesungguhnya yaitu Tuhan Yang Maha Kaya Allah SWT. Beramal dengan harta kita merupakan wujud kita tidak terikat dengan jeratan dunia yang membuat kita melalaikan tujuan hidup kita yaitu kehidupan akherat yang kekal. Sadarlah bahwa apa – apa yang kita miliki tak akan abadi.
“barang siapa Allah SWT tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya. Barang siapa dunia tujuannya niscaya kan letih dan pasti sengsara diperbudak dunia sampai akhir masa”(the fikr, Astaghfiruullah)

bukit tujuan

Berjalan mendaki bukit yang penuh terjal, rintangan dan jurang2 yang menghadang, untuk mengapai puncak memang dibutuhkan semangat yang membara serta tujuan yang jelas lagi tepat. Tanpa hal itu takkan dapat kaki melangkah bahkan tak pernah terpikirkan untuk sampai dipuncak. Puncak yang tertinggi adalah tujuan yang harus diraih. Dan sebaik – baiknya tujuan adalah Allah SWT. Dipuncak tertinggi diharapkan kebahagiaan akan didapat tapi jika tujuannya salah atau bahkan tak punya tujuan, kebahagiaan itu takkan dapat kita nikmati karena kecemasan akan selalu hadir, jurang – jurang yang dalam akan selalu membayangi, takut jikalau suatu saat terjatuh. Oleh karena itu tetapkan tujuan hanya pada Allah SWT semata, karena Allah SWT lah yang memiliki kebahagiaan yang kekal abadi dan kita akan merasa dilindungi oleh-Nya.
Rasakan sejuknya saat kau menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan perlahan sambil melihat luasnya hamparan bumi yang hijau disana terlihat kebesaran Allah SWT Yang Maha Pencipta. Lautan yang terhampar biru, langit yang luas nan tinggi yang menjadikan diri ini begitu kecil dihadapan illahi, juga tiupan angin yang menghempaskan kita kedalam keAgungan Allah Tuhan Penguasa seluruh alam. Betapa berarti dan berharganya karunia Allah SWT yang tiada tara yang tak sanggup kita hitung. Rasa lelah yang tiada lagi terasa karena terkagum dengan Dzat Yang Maha Kaya.
Ingatlah saat mentari menyambutmu dengan penuh kehangatan dan mengintai dari ufuk timur tapi seolah – olah matahari kecewa pada manusia yang ternyata banyak berbuat kerusakan sehingga dengan wajah marah seakan – akan ingin membakar kita dengan panasnya. Pohon – pohon yang bergoyang seakan ingin lari menjauhi kita yang banyak maksiat hingga sore datang dan berlalu meninggalkan kita. Hidup seperti halnya mentari yang datang kemudian tanpa tersadar tiba – tiba senja menggantikannya saat itu hari telah berlalu dan tak akan kembali lagi hari itu. Saat berganti hari seakan – akan kita telah pindah kealam lain, dan bahagia atau tidak telah kita tentukan dihari sebelumnya.
Malam telah datang, bulan selalu ramah dan tersenyum karena kemaksiatan telah terselimuti kegelapan dan tinggal terlihat hamba – hamba Allah SWT yang bekerja mencari keridhoanNya.
Begitu beda antara siang dan malam. Begitu beda antara jalan yang gelap dengan jalan yang terang. Begitu beda jalan lurus dan jalan yang berliku. Begitu beda jalan yang ada tujuannya dan yang tak ada tujuannya.
Meski dijalan yang terang terlihat begitu susah tapi jaminan keselamatan lebih menjamin dari pada jalan yang gelap meski tak terlihat susah tapi lebih banyak kita terpeleset dan jatuh.
Tatkala kita tersadar bahwa diri kita begitu kecil, begitu lemah dan hina dihadapan illahi sehingga terpanggil untuk bersungkur sujud dihadapanNya. Saat kening kita menempel pada tanah begitu dekatnya ternyata kita dengan kematian yang mengingatkan asal kita dari tanah dan akan kembali pula menjadi tanah hingga nanti sampai kita dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban. Ketika kita bersyukur akan terasa nikmatnya masih diberi kesempatan untuk bersujud sehingga kita persembahkan sujud terbaik kita dengan kerendahan diri memuji Allah SWT Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Luhur.
Banyak pelajaran yang dapat diambil oleh orang – orang yang mau berfikir. Ilmu Allah SWT itu luas sekali melebihi luasnya samudra dan unlimited.
Renungilah karunia Allah SWT yang telah diberikan sebagai wujud Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang pada hamba – hamba-Nya.
Buka mata hati dan lihatlah nikmat Allah SWT yang telah kita nikmati. Lihatlah kebesaran Allah SWT melalui ciptaanNya. Lihatlah kebesaran Allah SWT melalui berbagi ciptaan-Nya. Lihat pula berapa banyak nikmat yang telah kita abaikan, kita sia – siakan bahkan kita ingkari. Tak ada jalan lain selain segera bertaubat dan memperbaiki langkah kita untuk mendapatkan ridho dan ampunan dari Allah SWT bagi diri yang berlumur dosa, yang hina, yang banyak maksiat, dan yang sering mengingkari nikmatNya.
Ayo kita kembali pada jalan-Nya dengan Tahlil dan Istighfar. Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing dan menuntun kita untuk tetap pada jalan yang diridhoiNya, amiin.

sabar unlimited

Kenapa kesabaranmu kamu batasi pada hal kesabaran sesungguhnya tiada batas. Kesabaran mampu menembus ruang dan waktu. Kesabaran dapat menjulang sampai kelangit ketujuh. Kesabaran mampu menguatkan jiwa. Kesabaran dapat dirasakan hasilnya hingga di alam kubur dan akherat kelak. Jangan kau bilang kesabaran itu ada batasnya yang membuat kesabaranmu menjadi sempit sehingga tak dapat kau rasakan desah kenikmtan suatu kesabaran yang merupakan setengah iman. Jika kita membatasi kesabaran kita sama halnya dengan membatasi keimanan kita. Pada hal keimanan itu sungguh nikmatnya sungguh luar biasa. Nikmat iman dan kesabaran dapat dapat kita nikmati bukan hanya didunia tetapi juga diakherat. Ingatlah contoh suri tauladan kita Rasullullah Muhammad SAW yang selalu sabar dalam menghadapi segala hal.
Marilah kita bersama – sama melatih dan menjaga kesabaran kita hanya karena Allah swt semata karena Allah Azza waJalla yang rahmatnya luas tanpa batas Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan Maha Pengampun, pemilik alam semesta.
Semoga Allah Azza waJalla selalu memberikan rahmat, hidayah, inayah, taufiq dan ampunanNya kepada kita semua Amiin
“sesungguhnya jika tanpa Rahmat dan ampunanMu kami adalah termasuk golongan orang – orang yang merugi.

Resah

Resah menyelimuti diri yang sedang jauh dari Tuhannya. Apalagi orang – orang yang jauh dari sakinah. Lihat atau tanyakan pada orang – orang yang pernah merasakan manisnya iman sehingga sakinah dapat ia rasakan akan tetapi terkadang iman itu melemah sehingga hatinya resah dan berusaha untuk mendapatkan lezatnya iman disertai ketenangan dan ketentraman batin. Hal ini membuktikan bahwa kenikmatan iman dan amalan shalih itu sungguh luar biasa sehingga mereka akan merasa resah dan sangat kehilangan sekali, anda mencobanya pasti ketagihan dan selalu merindukannya. Layaknya para pecandu narkoba yang akan selalu ketagihan bila sudah mencobanya rutin dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Jika sudah membiasakannya mengkonsumsi terus menerus hingga ia akan melakukan hal yang selama ini ia tidak berani melakukanya. Sampai tekadang ia sakaw. Resiko apapun akan ia lawan tanpa peduli hanya untuk mendapatkan obat – obat haram itu. Bedanya kalau kita sudah merasakan iman maka kita akan berusaha mendapatkannya hanya dengan cara yang baik sedangkan kalau narkoba segala cara akan dihalalkan untuk mendapatkannya, jika iman itu dapat kita pertahankan maka kelak diakherat pun masih tetap abadi dan takkan membuat sakaw malah justru memudahkan sakam (sakaratul maut). Sayangnya kebanyakan dari kita dihalang – halangi setan untuk mencoba mencicipi manisnya iman yang tidak diragukan lagi bahkan cara setan menghalang – halangi banyak manusia untuk menikmati lezatnya iman lebih baik dari penanganan kita untuk menghalangi penggunaan narkoba. Tidakkah kita perhatikan orang – orang yang dulu penjahat, suka mengganggu banyak orang, berzina bahkan membunuh tapi setelah dia mencicipi nikmatnya iman dia langsung bertaubat dan tak menggulangi perbuatannya lagi serta tak mau kembali pada dunianya yang gelap dulu karena dia dapat merasakan kesakinahan dalam hidup dengan beriman dan bertaqwa pada Allah SWT. Berani mencoba merubah diri menjadi orang yang punya tujuan dan tau tujuan hidup sesungguhnya alias jadi orang yang berimtaq??? Dijamin ketagihan, tak percaya buktikan tapi jangan tanggung – tanggung.
Jika sesuatu hal yang belum pasti manfaatnya aja bahkan merugikan pun kita coba kenapa yang sudah pasti lezat dan nikmat tidak kita coba. Misalnya ada kabar warung yang menjual makanan yang enak kita buru – buru mencobanya padahal belum tentu dan kalaupun enak itu hanya sementara bahkan kalau sering kita nikmati pasti cepat bosan tapi kenapa iman dan taqwa serta amalan – amalan sholeh yang sudah pasti enaknya dan takkan membuat bosan bahkan selalu kurang dan kurang kita menggapainya, malah tak pernah kita coba bahkan mungkin selama ini membayangkannya pun tak pernah. Kebahagiaan itu pasti berbeda – beda menurut individu ada yang bilang kalau kita kaya raya. Ada yang kalau bisa dapat istri yang cantik, jadi pejabat, jadi artis, bisa ini bisa itu tapi kebahagiaan itu simple kebahagiaan akan muncul bersama sakinah yang merasuk kedalam jiwamu. Kebahagiaan bisa muncul dalam tangis maupun duka tidak hanya pada tawa. Banyak contoh disekitar kita, lihat saja para artis yang kelihatannya ia bakal bahagia karena merasa segalanya telah dimiliki tapi coba kita lihat lebih dalam ternyata banyak yang kehidupan rumah tangganya tidak harmonis.ada juga cerita lagi seorang dokter yang kebutuhan materinya banyak tercukupi tapi tak disangka ia mati bunuh diri. Hal ini sangat disayangkan betul ngak? Bayangkan jika ia mau hidup sesuai dengan ajaran agama dan mau beriman kepada Allah SWT pasti hal itu takkan terjadi. Iman adalah bagian terpenting dalam hidup kita tanpanya takkan mungkin bisa merasa tenang, aman dan tentram. Tapi entah kenapa banyak yang mengira dengan selain iman manusia dapat meraih kebahagiaan yang sempurna. Abarat buah iaman adalah bagian yang manis dan dapat dimakan tapi letakknya tak terlihat dari luar sedangkan yang lainnya adalah kulitnya meski nampak indah dan menarik dengan segala bentuk dan warnanya tapi tak dapat kita makan. Minimal iman itu harus seimbang dengan segala yang kita miliki jika tidak maka akan terjadi ketidakstabilan sehingga kebahagiaan tak mungkin teraih. So berjuanglah agar kita dapat meraih keimanan setinggi – tingginya. Coba dan terus coba sampai berhasil jangan pernah menyerah, jangan lupa berdoa kepada Allah SWT. Tetap istiqomah saudaraku yang tak pernah lelah mencari kesempurnaan iman.

Kembali ke fitrah

Kita ini hanya manusia yang telah dicipakan bersama fitrah. Dan siapapun yang tidak mengakui dan mengikuti fitrah yang ada dalam tiap individu maka hidupnya akan penuh kesengsaraan karena melawan fitrah sam dengan melawan diri kita sendiri. Fitrah akan selalu bercahaya didalam hati kita tetapi melawannya dengan kemaksiatan akan menutup cahaya itu, semakin banyak kemaksiatan yang kita lakukan akan semakin gelap cahaya fitrah kita bahkan dapat terbungkus total. Akan tetapi jika kita mau melakukan suatu kebaikan maka kegelapan yang menutupinya akan terkelupas satu demi satu sehingga jika kita semakin sering melakukan kebaikan, cahaya fitrah kita akan semakin terang. Fitrah adalah karunia Allah Azza waJalla yang diberikan pada kita sebagai penuntun yang selalu meluruskan langkah kita.
“maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama(Allah). (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus ; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” (QS Ar Rum 30)
Sesungguhnya kita tau mana yang baik mana yang buruk, mana yang sesungguhnya nyata dan yang semu, mana yang nikmat hakiki dan mana kenikmatan yang membawa pada kesedihan, penyesalan, ketidak tenangan, akan tetapi kita sering mengingkarinya, dan semakin mengingkarinya maka kecemasan akan semakin membayangi.
Sungguh mulia Allah Azza waJalla Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyag, Maha Bijaksana sehingga kita diberi kebebasan untuk memilihnya. Allah Azza waJalla tidak akan susah atau terganggu sedikitpun dan tak akan mengurangi kebesaranNya meski kita melawanNya dan tidak taat padaNya. Jika mau sadar dan memilih yang sesuai fitrah maka syurga yang abadilah yang kita dapatkan tapi jika kita mengingkari maka neraka yang penuh dengan siksa yang pedih akan selalu membakar sesuai dengan keputusan Allah Azza waJalla yang sudah ditentukan.
Hawa nafsu yang selalu kita turuti akan memudahkan kita ke Neraka yang tak akan sanggup kita menahan siksanya. Hawa nafsu akan selalu menyesatkan kita pada keburukan yang tak akan memberi kepuasan dan ketenangan karena berlawanan dengan fitrah kita. Oleh karena itu marilah kita berusaha dan belajar serta memohon pertolongan Allah swt agar kita mampu sejalan dengan fitrah kita dan sanggup melawan musuh kita yang sesungguhnya yang mampu merusak dunia karena membentuk keserakahan, keangkuhan dan kesombongan pada diri kita yaitu hawa nafsu yang mampu menyamakan kita dengan binatang bahkan lebih hina.
Ingatlah ketika Allah Azza waJalla menciptakan neraka dan bertanya pada malaikat “bagaimana pendapatmu mengenai neraka ini?”
maka malaikat menjawab “pasti seluruh manusia tidak akan mau masuk kedalamnya” setelah itu ketika Allah Azza waJalla menciptakan surga, Allah Azza waJalla bertanya pada malaikat lagi “bagaimana pendapatmu mengenai surga ini?”
malaikat menjawab “pasti semua manusia ingin masuk kedalamnya dan tak ada satu pun manusia yang menolaknya”
tapi setelah Allah Azza waJalla memperlihatkan jalan menuju neraka yang enak-enak penuh kesenangan yang semuanya semu jika kita menyadarinya, malaikat berkata “aku khawatir Ya Allah semua manusia akan terperdaya dan akan masuk neraka semua.” Dan setelah Allah Yang Maha Pencipta memperlihatkan jalan menuju surga malaikat berkata”aku khawatir takkan ada manusia yang sanggup masuk kedalamnya”. Akan tetapi Allah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang dengan kemurahanNya mengutus Rasullullah Muhammad SAW untuk mendidik kita, memberi contoh dan memberi syafaat pada umatnya agar kelak dapat masuk surga karena siapa saja yang mengikutinya tidak akan tersesat keNeraka.
Allah Azza waJalla menciptakan RahmatNya sebanyak 100 Rahmat dan yang satu diturunkan didunia ini sedangkan yang 99 akan diturunkan disurga bagi orang – orang yang beriman. Bayangkan hanya dengan satu rahmat saja singa yang tak berakal yang buas tidak mau memakan anaknya sendiri, kita bisa saling menyayangi, kita bisa merasakan sakinah, dan masih banyak lagi kenikmatan – kenikmatan karena rahmatNya. Apakah kita lebih memilih siksa atau Rahmat Allah Azz waJalla yang telah disiapkanNya. Silahkan memilih ujung – ujungnya juga sampai pada surga atau neraka.
Marilah mulai sekarang kita menetapkan pilihan, tujuan, dan langkah kita semoga Allah Azza waJalla memaafkan kesalahan kita dan membimbing langkah kita dalam perjalanan menuju keridhoanNya. Semoga kelak kita sampai pada surgaNya yang diliputi oleh rahmatNya. Serta dapat menatap wajahNya yang penuh kemuliaan dan penuh dengan cahaya keagunganNya. Meski jalan ini penuh lika – liku, rintangan dan kesusahan tapi diri yang hina ini adalah milikNya yang diciptakan tidak lain hanyalah untuk menyembahNya dan taat padaNya.
Kita hanya manusia dan apapun yang Allah Azza waJalla kehendaki itulah yang akan terjadi dan harus kita terima denagn rela. Kita harus rela Allah swt sebagai sesembahan kita, islam sebagi agama kita, dan Rasullullah Muhammad saw sebagai tauladan kita, panutan kita. Al Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidup kita dalam mencapai keridhoanNya yang selalu kita harapkan. Semoga kita semua mendapat petunjuk dan taufik agar tidak tersesat.
Maha Suci Allah dan dengan segala pujian-Nya
Maha Suci Engkau Ya Allah dengan segala puji-Mu
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau dan mohon ampun dan bertaubat kepada Engkau.

pohon 2

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya(menjulang) ke langit” (QS : Ibrahim ayat 24)

Orang yang baik ibarat pohon yang akarnya kuat serta kokoh, buahnya manis, baunya harum, tapi untuk menjadi seperti itu harus tau caranya dan dibutuhkan pemupukan, serta penyiraman. Lalu apa yang kita pupuk, kita siram? Yang kita pupuk dan kita siram adalah ruhiyah kita. Kalau tidak kita pupuk kita siram pohon akan kurus, tidak berbuah lebat bahkan akan mati.
Kebutuhan ruhiyah kita harus kita utamakan. Jika kebutuhan kita seperti Facebookan, ngopi, bercanda kita penuhi kenapa kebutuhan ruhiyah kita tidak kita perhatikan. Kebutuhan ruhiyah jangan dibiarkan, kalau dibiarkan lama – lama mengeras membatu lalu wallahu’alam bisshawab. Sesibuk apapun kebutuhan ruhiyah kita juga perlu dipenuhi. Seperti saat kita sibuk tapi jika pengen (mohon maaf) BAB kita masih sempat. Harus seimbang antara kebutuhan dasar kita dengan kebutuhan ruhiyah kita. Kalau kebutuhan ruhiyah tidak dipenuhi kita khawatir ubuddunya kita akan tinggi dan lupa dengan akherat. Mengelola diri kita untuk memenits waktu untuk Allah SWT seperti meminits uang saku kita. Kalau merasa memenuhi hak – hak ruhiyah kita kurang ya kita usaha agar kebutuhan ruhiyah kita bisa maximal sehingga bisa terpenuhi.
Bagaimana kita menjadi seperti pohon diatas menjulang tinggi menghasilkan buah yang manis, harum, enak, dan disukai, orang akan nyaman dibawahnya. Jangan jadi pohon yang kurus mudah terombang – ambing pyak kena angin ikut sana, ikut sini, mudah goyah dan terpengaruh. Jangan sampai kesenangan kita membuat kita lupa diri.

pohon

Pada beberapa surat didalam kitab suci Al-Qur’an Allah SWT telah banyak memberi contoh pada kita untuk menjadikan segala yang diciptakannya menjadi suatu pelajaran diantaranya dalam surah An Nahl (lebah) dan surt ibrahim ayat 24 tentang pohon. Sungguh tidak ada ciptaan Allah Yang Maha Pencipta yang sia – sia.
Umat islam sekarang ini tinggal akarnya yang sudah hampir tercabut. Bagaimana tidak saat Islam lagi gencar – gencarnya terserang musuh baik melalui politik, pemikiran, kebudayaan, maupun perang dengan senjata tapi kita malah lengah dan menutup mata, telinga kita dan berdiam diri tanpa usaha meski hanya sekedar doa untuk membantu menegakkan izzah Islam dimuka bumi. Umat islam sekarang banyak yang disibukkan dalam berlomba – lomba menumpuk harta dunia, umat Islam banyak yang tak peduli dengan keIslamanya.
Pohonya Islam adalah para ulama’. Lihat kenyataan sekarang para ulama sudah diisolasi nasehatnya, sudah banyak tidak dipedulikan. Islam sudah tak punya pohon. Nasehat uang lebih dipatuhi dari pada nasehat para ulama’. Ilmu agama sudah dibuang jauh karena dianggap perintang yang mengganggu untuk mencari kekuasaan. Astaghfirullahal’adhimi. Semoga Allah SWT masih mau memberikan hidayah pada kita dan menjauhkan kita dari azabNya yang sangat pedih.
Daunya adalah para santri / para muda – mudi. Daun sudah banyak yang berguguran. Banyak para santri yang terlena dengan wanita sehingga setelah menikah santrinya hilang, itu yang santri belum lagi yang memang sejak awal sudah rusak dengan alcohol, perzinaan, perjudian, dan permusuhan. Lalu harapan kita pada siapa lagi.
Buahnya adalah anak – anak. Ibu – ibu sering membekalinya dengan bekal yang kurang. Bekal yang diberikannya hanya bekal ilmu dunia saja dan tak mau memberi bekal ilmu akhirat wal hasil akhirnya timbul kecacatan. Buah – buah yang diharapkan kelak jadi penerus juang para ulama, para syuhada, para tabi’in dan para pejuang – pejuang islam tak lagi diperdulikan tak peduli buahnya kelak akan manis, pahit atau masam.
Kalau keadaanya seperti ini terus bagaimana Islam dapat jaya dimuka bumi ini. Marilah kita jaga pohon Islam agar tetap berdiri kokoh. Dan marilah kita bangun Islam agar umat Islam dapat seperti yang digambarkan Allah AWJ dalam surah Ibrahim ayat 24.
Ya Allah jadikan kami pasukanMu, berilah kami bekal kekuatan, keberanian dan ketaqwaan untuk selalu jihad menegakkan Dinullah dimuka bumi. Jayalah Islam.

orang cerdas

Orang yang cerdas adalah orang yang memikirkan akheratnya. Ini berarti orang yang cerdas selalu mengukur segala sesuatu dengan qalbu yang selalu mempertimbangkan untung dan rugi. Dan jelas bahwa balasan diakherat lebih menguntungkan dari pada sekedar kesenangan sesaat didunia ini. Kita hidup hanya untuk mempersiapkan kematian untuk menuju kehidupan yang kekal abadi. Dan dengan kehidupan inilah kita dapat memilih mana yang sebetulnya penting untuk kita setelah kita melanjutkan perjalanan meninggalkan dunia yang penuh dengan tipu daya ini. Jika kamu tidak cerdas terutama dizaman yang sudah semakin parah maka kita akan oleh dakwah – dakwah yang mengajak keburukan yang sekarang sudah sering kita jumpai dilingkungan kita. Banyak orang – orang yang tidak cerdas terjerat dakwah – dakwah yang mengajak keburukan misalnya konser – konser musik yang sudah tidak sesuai dengan syariat tapi kta malah ikut – ikutan mendukungnya bahkan sampai rela mambayar mahal, menunggu antri berjam – jam, berdesak – desakan hingga ada yang mati karenanya. Dan masih banyak lagi acara – acara yang disajikan para pendakwah keburukan yang dikemas sedemikian rupa sehingga sering membuat kita terlena dan tak sadar dengan keburukan yang mereka sebar dan kita menganggap itu hal yang baik contohnya acara – acara ditelevisi yang menjanjikan jadi orang terkenal dengan instant yang menawarkan madu beracun. Mereka yang semula anak desa yang masih memegang prinsip yang baik disulap menjadi boneka yang siap dipeluk dicium oleh siapa saja, yang semula memakai rok mini merasa risih sekarang menjadi ngak risih lagi mengumbar auratnya, dalam sekejap racun telah menggerogoti keimanannya, akhlaqnya dalam bimbingan para pendakwah keburukan. Dan banyak orang belum rela diatur oleh Allah swt sehingga dia lebih memilih taat pada idola mereka dari pada Allah Azza waJalla dan RasulNya, dan tidak setuju untuk meninggalkan idolanya yang sudah jelas jika kita cerdas idola kita itu tidak mampu memberikan apa – apa kecuali madu yang dibubuhi raacun didalamnya, manis memang saking manisnya sampai melenakan kita dan tak sadar jika ada racun didalamnya. Memang ternyata dizaman sekarang ini sudah jarang kita jumpai orang – orang yang cerdas. Banyak orang yang pandai tapi tidak benar yang membuat keblinger dirinya sendiri dan merugikan orang lain. Mungkin setiap hari kita selalu dikelilingi kemaksiatan yang sudah bisa kita lihat tapi karena kita tak ingin menjadi anak yang cerdas jadi kita bukanya manjauhinya tapi malah mendukung dan menikmati madu beracun itu. Coba kita merenung kenapa kita masih memilih dan menyukai hal –hal yang hanya merusak keimanan kita itu. Kenapa masih banyak menuruti hawa nafsu terhadap hidon(kesenangan) yang sementara bukan yang abadi. Kenapa kita belum rela diatur? Lalu siapakah kita sebetulnya hamba Allah swt atau hamba nafsu. Kita ini kan hanya manusia yang lemah dan tak mungkin kuat menahan siksa dari Allah Azza waJalla tapi kenapa kita tak mau patuh padaNya. Kit sering menghina setan tapi kenapa kita masih sering mengikutinya. Pada hal sudah nyata dan jelas bahwa setan itu musuh kita. Kita mengaku seorang muslimin (orang yang berserah diri) itu berarti kita harus rela dan taat pada Allah swt serta menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah swt bukan setengah – setengah. Jika kita setengah – setengah kita takkan bisa merasakan nikmat islam dan iman secara penuh yang kita rasakan juga setengah – setengah. Pasti kebanyakan jawaban kalian “mungkin Allah swt belum menghendaki atau belum mendapat hidayah” coba kita berfikir bagaimana Allah Azza waJalla akan menghendaki kita jika kita sendiri tidak menghendaki-Nya/tidak mau berubah. Hidayah itu diciptakan untuk kita raih dan harus kita raih. Ingat, Allah swt tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali orang itu mau merubahnya sendiri. Hidayah adalah harta karun umat muslim yang hilang maka dimanapun kamu mendapatinya maka ambillah! Bagaimana cara meraih hidayah itu, apakah dengan hanya menunggu sambil meningkatkan kemaksiatan kita atau menghentikan ibadah kita karena kita merasa belum merasakan hidayah. Tentu tidak kan? Atau bisa jadi kita sebetulnya sudah sering diperingatkan dengan peristiwa – peristiwa yang sebetulnya itu merupakan hidayah tapi karena kita tidak cerdas atau mungkin kita terlalu sering atau asyik menikmati kemaksiataqn sehingga sia – sia hidayah itu, karena tidak kita manfaatkan untuk segera bertaubat. Ingat sifat dari kebaikan, kebaikan yang satu dapat memicu kebaikan yang lainnya jadi untuk merubah diri kita agar cahaya hidayah sampai pada kita , kita harus mau memulai dengan melakukan suatau kebaikan InsyaAllah nanti kebaikan – kebaikan yang lain pun akan ngantri. Meninggalkan kemaksiatan juga merupakan suatu kebaikan yang mungkin perlu sekali dilakukan sebagai wujud kesungguhan dalam mencari cahaya hidayah. Harus mulai sering merenung mengingat – ingat kembali tujuan kita didunia ini, barangkali kita sudah lalai atau lupa. Memperbanyak melakukan amalan – amalan mulai dari yang kita bisa sedikit – demi sedikit karena Allah SWT menyukai amalan yang rutin meski amalan kecil sekalipun. InsyaAllah jika kita sudah merasakan nikmat melakukannya kita akan sayang jika meninggalkannya karena Allah SWT akan menambah nikmat kita jika kita mau mensyukurinya. Diibaratkan jika mendekat sehasta Allah SWT akan mendekati kita 1depa, dan jika kita mendatangi Allah SWT 1 langkah, Allah SWT akan mendatangi kita 1000 langkah. Dosa kita itu mengunung tapi rahmat Allah SWT tak pernah berkurang dan meliputi ala mini. Jangan sampai kita menjadi orang – orang yang bodoh yang tidak cerdas yang bangga dengan dosa – dosa bukan bersedih dan merasa bersalah. Selagi penyesalan masih berharga, masih berarti dan masih dapat diperbaiki mari kita sesali dan kita perbaiki semoga Allah Azza waJalla selalu merahmati kita, dan mau menerima taubat kita serta mengampuni dosa – dosa kita (Amiin).
Shalawat dan salam kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW semoga kita diakui sebagai umatnyadan kelak diberi syafaatnya (Amiin). Wallahu’alam bishawab

sabar dan shalat

“dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, dan sesungguhnya hal yang demikian itu amat berat, kecuali bagi orang – orang yang khusyu” (QS Al-Baqarah : 45)

Setiap orang pasti punya masalah dan kita disuruh untuk bersabar hal ini sudah menjadi ketentuan dari Allah swt, harus kita terima dengan lapang dada / kesabaran yang tinggi. Ada saja permasalahan tapi Allah swt sudah menjanjikan 2 penolong dari Allah swt yaitu sabar dan shalat. Bayangkan bagaimana jika kita tidak sabar mungkin bisa gila bahkan bunuh diri.
Jadikan shalatmu menjadi penolongmu dengan khusyu’ jangan hanya untuk menggugurkan kwajiban / hanya untuk dikira muslim saja. Berusahalah agar kita bisa benar – benar ringan dalam shalat karena berat itu hanya bagi orang – orang yang belum butuh, berusahalah untuk mendekati khusyu’.
Betapapun berat permasalahan kita cukup hanya 2 penolong dari Allah swt tadi dan kita harus yakin, tidak perlu cari pesugihan dsbnya. Allah swt pasti menolong hamba-Nya

mata yang tumpul

Begitu banyak tanda – tanda kekuasaan Allah AWJ yang telah ditampakkan didunia ini melalui ayat – ayat kauniyahNya. Bagaimana jika dialam ini tidak diatur keseimbangan olehNya. Pastilah dunia ini takkan bisa bertahan hingga sekarang. Allah AWJ menciptakan segala hal pasti ada manfaatnya bagi kita. Lihatlah hamparan bumi ini tidaklah disana engkau melihat bagaimana bumi yang bulat ini didatarkan. Gunung – gunung yang tinggi ditegakkan, gunung – gunung itu tidak longsor begitu saja lalu rata dengan tanah, itu merupakan bukti kekuasaan Allah AWJ, bayangkan saja bagaimana jika bumi tidak didatarkan, gunung – gunung yang tinggi terbuat dari tanah merah bukan bebatuan pastilah jika terkena hujan akan tersapu air rata dengan tanah.
Saat kita berada dalam rahim sang ibu lalu kita terlahir jantung dan paru – paru kita dapat langsung otomatis mbekerja tidak nunggu berjam – jam baru bekerja sehingga oksigen dapat langsung kita ambil untuk keperluan metabolisme dalam tubuh kita. Pelajaran yang dapat kita ambil dari hal ini adalah kita harus selalu siap sedia menghadapi segala hal bagaimana jika bayi – bayi itu tidak siap saat dilahirkan maka jantung dan paru kita tidak berfungsi sehingga dapat terjadi kegagalan dalam kehidupan selanjutnya, begitu juga jika kita tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah ini, maka dalam kehidupan selanjutnya pun bisa menderita.
Akar – akar pohon yang diam – diam tanpa sepengetahuan kita menjalar kemana – mana menusuk bumi. Lihatlah pohon – pohon yang besar itu merupakan hasil dari jerih payah si akar yang mau berusaha mencari makan dengan ikhlas dan rela menopang tubuh pohon yang kekar itu. Ia tak perdulikan bagaimana rupa dan bentuknya yang dia harapkan hanya bentuk sipohon. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya ikhlas dalam memperjuangkan segala hal yang dapat memberikan kebaikan bagi siapapun baik diri kita maupun orang lain. Karena kita saling membutuhkan tak mungkin pohon tumbuh subur tanpa akar begitupun sebaliknya. Mata yang tumpul hanya berharap keajaiban dalam wujud yang aneh, langka, spektakuler dan legendaris. Ia tak tergetar oleh milyaran fenomena jgad raya, oleh keajaiban tata surya, taman laut, kerja sel darah dan syaraf, tumbuh kembang benih manusia sampai pada bentuk terindah dari semua mahkluk ciptaan-Nya. Ia hanya tertegun jika ada kyai bisa terbang, mengambang diatas air, dan tetap kering dalam hujan. Ada orang yang datang untuk melampiaskan kerinduan syahidnya, tetapi Rasullullah SAW menjelaskan “ saya tidak mendapatkan kendaraan untuk membawa anda berperang”, ia berlalu dengan mata yang sembab menangis sedih. Ia tidak berfikiran harusnya Rasullullah bisa membawaku kesana hanya dalam sekejap mata. Tapi ada orang yang begitu obsesif bisa jadi pengikut seoarang kyai. Pada saat kyai itu kehilangan sepedanya sang murid menjadi kecewa dan bertekad undur diri dari pengajian, dalam hati ia bilang “mestinya sang maling berputar – putar semalaman dengan membawa sepeda hingga pagi tak bisa pulang tapi ini kok tidak”. Begitulah mata yang tumpul membuat kita semakin bodoh sehingga dengan mudah memberi label Akhirat untuk semua yang Duniawi

Tujuan hidup

Berjalan mendaki bukit yang penuh terjal, rintangan dan jurang2 yang menghadang, untuk mengapai puncak memang dibutuhkan semangt yang membara serta tujuan yang jelas lagi tepat. Tanpa hal itu takkan dapat kaki melangkah bahkan tak pernah terpikirkan untuk sampai dipuncak. Puncak yang tertinggi adalah tujuan yang harus diraih. Dan sebaik – baiknya tujuan adalah Allah SWT. Dipuncak tertinggi diharapkan kebahagiaan akan didapat tapi jika tujuannya salah atau bahkan tak punya tujuan kebahagiaan itu takkan dapat kita nikmati karena kecemasan akan selalu hadir, jurang – jurang yang dalam akan selalu membayangi, takut jikalau suatu saat terjatuh. Oleh karena itu tetapkan tujuan hanya pada Allah SWT semata, karena Allah SWT lah yang memiliki kebahagiaan yang kekal abadi dan kita akan merasa dilindungi oleh-Nya.
Rasakan sejuknya saat kau menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan perlahan sambil melihat luasnya hamparan bumi yang hijau disana terlihat kebesaran Allah SWT Yang Maha Pencipta. Lautan yang terhampar biru, lamgit yang luas nan tinggi yang menjadikan diri ini begitu kecil dihadapan illahi, juga tiupan angina yang menghempaskan kita kedalam keAgungan Allah Tuhan Penguasa seluruh alam. Betapa berarti dan berharganya karunia Allah SWT yang tiada tara yang tak sanggup kita hitung. Rasa lelah yang tiada lagi terasa karena terkagum dengan Dzat Yang Maha Kaya.
Ingatlah saat mentari menyambutmu dengan penuh kehangatan dan mengintai dari ufuk timur tapi seolah – olah matahari kecewa pada manusia yang ternyata banyakberbuat kerusakan sehingga dengan wajah marah seakan – akan ingin membakar kita dengan panasnya. Pohon – pohon yang bergoyang seakan ingin lari menjauhi kita yang banyak maksiat hingga sore dating dan berlalu meninggalkan kita. Hidup seperti halnya mentari yang dating kemudian tanpa tersadar tiba – tiba senja menggantikannya saat itu hari telah berlalu dan tak akan kembali lagi hari itu. Saat berganti hari seakan – akan kita telah pindah kealam lain, dan bahagia atau tidak telah kita tentukan dihari sebelumnya.
Malam telah datang, bulan selalu ramah dan tersenyum karena kemaksiatan telah terselimuti kegelapan dan tinggal terlihat hamba – hamba Allah SWT yang bekerja mencari keridhoanNya.
Begitu beda antara siang dan malam. Begitu beda antara jalan yang gelap dengan jalan yang terang. Begitu beda jalan lurus dan jalan yang berliku. Begitu beda jalan yang ada tujuannya dan yang tak ada tujuannya.
Meski dijalan yang terang terlihat begitu susah tapi jaminan keselamatan lebih menjamin dari pada jalan yang gelap meski tak terlihat susah tapi lebih banyak kita terpeleset dan jatuh.
Tatkala kita tersadar bahwa diri kita begitu kecil, begitu lemah dan hina dihadapan illahi sehingga terpanggil untuk bersungkur sujud dihadapanNya. Saat kening kita menempel pada tanah begitu dekatnya ternyata kita dengan kematian yang mengingatkan asal kita dari tanah dan akan kembali pula menjadi tanah hingga nanti sampai kita dibangkitkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban. Ketika kita bersyukur akan terasa nikmatnya masih diberi kesempatan untuk bersujud sehingga kita persembahkan sujud terbaik kita dengan kerendahan diri memuji Allah SWT Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Luhur.
Banyak pelajaran yang dapat diambil oleh orang – orang yang mau berfikir. Ilmu Allah SWT itu luas sekali melebihi luasnya samudra dan unlimited.
Renungilah karunia Allah SWT yang telah diberikan sebagai wujud Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang pada hamba – hamba-Nya.
Buka mata hati dan lihatlah nikmat Allah SWT yang telah kita nikmati. Lihatlah kebesaran Allah SWT melalui ciptaanNya. Lihatlah kebesaran Allah SWT melalui berbagi ciptaan-Nya. Lihat pula berapa banyak nikmat yang telah kita abaikan, kita sia – siakan bahkan kita ingkari. Tak ada jalan lain selain segera bertaubat dan memperbaiki langkah kita untuk mendapatkan ridho dan ampunan dari Allah SWT bagi diri yang berlumur dosa, yang hina, yang banyak maksiat, dan yang sering mengingkari nikmatNya.
Ayo kita kembali pada jalan-Nya dengan Tahlil dan Istighfar. Semoga Allah Azza wa Jalla selalu membimbing dan menuntun kita untuk tetap pada jalan yang diridoiNya, amiin.